During Pandemic: Social Distancing (Bilingual)

I have chosen to stay at home and commit to social-distancing and quarantine due to Covid-19.

A friend of mine once said to me, “It’s easy for you because you are a working from home Mom now”. She basically disagrees with Social Distancing. She thought social distancing is useless, the government should have done a lock-down in the first place. (okay, I know that we have our own thoughts and opinion, we can have disagreements, but at least, express it wisely, try not to sound provocating, especially on social media, because at the end, we have to take the responsibility of what has been said).

ITWB - Social Distancing, Covid-19

Yes, Indeed. But I still chose to stay at home, not going to the Mall or other places anymore. We don’t go out unless it’s so important (to buy groceries). Daddy still needed to go to work last week, but luckily he has been allowed to work from home using the Microsoft Teams since last Thursday (3/19). That’s such a relief! Although I feel sorry for those who still have to go to work during the pandemic. :(

I personally agree with the social or physical distancing that the Indonesian goverment announced to be implemented since Saturday, March 14, 2020. Although on the first weekend of March, before the announcement, we still went to Bandung to attend my good friend’s wedding, which I thought it was quite important. We decided not to go to other tourist attractions: we had a staycation in the hotel and washed our hands often with hand-sanitizer or hand soap, and still do. I believe our government has been trying their best for our country. To fully Lock-down Indonesia is not that easy, social distancing suites better for us. Even to look after a baby by ourselves is not easy (hear hear). Can you imagine how hard it must be to look after our country, that has more than 260 million people? Phew! Even to think about it I’m already exhausted.

For me this social distancing is not just about ourselves and our family, but for other people too. The reason why I chose to stay at home is because I don’t know whether I’m a carrier or not, although I still feel fine and healthy because I still have good health at the moment. But what if I’m a carrier, and I still go out to the public places? I could easily spread the virus to those with weak immunity or people with severe deseases. Are we that selfish? I hope not, I hope we care enough. My friend also said other people still can spread the virus to others regardless, so she thought it’s useless for some other people to stay at home. My point is we need to start from ourselves, our circle. It’s about integrity. Why do we have to compare ourselves to other people that probably don’t understand or do not have other choice? I mean some people still have to go out working obviously, otherwise they will lose their job or cannot make money at all. But some of us still can help our society to at least reduce the possibility of spreading the virus more by staying at home. So for me social distancing is worth doing.

During this situation, I honestly prefer to read more books, watch Netflix or movies with my family, and watch Stand Up Comedy on youtube. I love watching Izzy’s funny expression or gestures, rather than reading or watching hatred and negativity on social media. It’s not good for our mind and health, because negativity is dangerously contagious. I mean, c’mon! I get it that as a citizen, it’s our right to criticize our country or government, but don’t be too negative, over-sceptic, and full of hatred, especially if you don’t come up with a better solution or idea! No system will ever please everyone, but do try to look for the good before you scream about the bad.

Hope everything gets better soon. Stay safe everyone! <3

————————

Saya memilih untuk tinggal di rumah dan berkomitmen untuk menjaga jarak sosial (social distancing) dan karantina karena Covid-19.

Seorang teman berkata kepada saya, "lo enak, sekarang Ibu Rumah Tangga”. Dia pada dasarnya tidak setuju dengan Social Distancing. Menurutnya social distancing itu tidak berguna, pemerintah seharusnya melakukan Lock Down sejak awal. (oke, saya mengerti bahwa kita memiliki pemikiran dan pendapat kita masing-masing, kita bisa memiliki ketidaksepahaman, tetapi setidaknya, ungkapkan dengan bijak, cobalah untuk tidak terdengar memprovokasi, terutama di media sosial, karena pada akhirnya, kita harus mengambil tanggung jawab atas apa yang telah dikatakan).


Ya memang. Tetapi saya masih memilih untuk tinggal di rumah, tidak pergi ke Mall atau tempat lain lagi. Kami tidak pergi kecuali itu sangat penting (untuk membeli bahan makanan). Daddy masih harus pergi bekerja minggu lalu, tetapi untungnya dia diizinkan bekerja dari rumah menggunakan Microsoft Teams sejak Kamis (19/3) lalu. Sangat melegakan! Meskipun saya merasa kasihan kepada mereka yang masih harus pergi bekerja selama pandemi. :(

Saya pribadi setuju dengan social atau physical distancing yang diumumkan oleh pemerintah Indonesia untuk dilaksanakan sejak Sabtu, 14 Maret 2020. Meskipun pada akhir pekan pertama bulan Maret, sebelum pengumuman, kami masih pergi ke Bandung untuk menghadiri pernikahan teman baik saya, yang saya pikir itu cukup penting. Kami memutuskan untuk tidak pergi ke tempat-tempat wisata lain: kami staycation di hotel dan sering mencuci tangan dengan pembersih tangan atau sabun tangan, dan masih melakukannya. Saya percaya pemerintah kita telah mencoba yang terbaik untuk negara kita. Lock down sepenuhnya di Indonesia tidak mudah, Social Distancing lebih baik untuk kita. Bahkan merawat bayi sendirian saja tidak mudah (saya juga). Bisakah kamu bayangkan betapa sulitnya menjaga negara kita, yang memiliki lebih dari 260 juta orang? Fiuh!  Bahkan untuk memikirkannya saja saya sudah kelelahan.

Bagi saya social distancing ini bukan hanya tentang diri kita dan keluarga kita, tetapi juga untuk orang lain. Alasan mengapa saya memilih untuk tinggal di rumah adalah karena saya tidak tahu apakah saya pembawa virus atau tidak, meskipun saya masih merasa baik-baik saja dan sehat karena saya masih memiliki kesehatan yang baik saat ini. Tetapi bagaimana jika saya seorang yang terpapar, dan saya masih pergi ke tempat-tempat umum? Saya bisa dengan mudah menyebarkan virus ke orang-orang dengan kekebalan lemah atau orang-orang dengan penyakit parah. Apakah kita seegois itu? Saya harap tidak, saya harap kita cukup peduli. Teman saya juga mengatakan orang lain masih bisa menyebarkan virus ke orang lain, jadi dia pikir tidak ada gunanya bagi sebagian orang untuk tinggal di rumah. Maksud saya adalah kita harus mulai dari diri kita sendiri, lingkaran kita. Ini tentang integritas. Mengapa kita harus membandingkan diri kita dengan orang lain yang mungkin tidak mengerti atau tidak punya pilihan lain? Maksud saya beberapa orang sudah jelas masih harus pergi bekerja, kalau tidak mereka akan kehilangan pekerjaan atau tidak dapat menghasilkan uang sama sekali. Tetapi sebagian dari kita masih dapat membantu masyarakat kita untuk setidaknya mengurangi kemungkinan penyebaran virus lebih banyak dengan tinggal di rumah. Jadi bagi saya social distancing layak dilakukan.

Selama situasi ini, jujur ​​saya lebih suka membaca lebih banyak buku, menonton Netflix atau film dengan keluarga saya, dan menonton Stand Up Comedy di youtube. Saya suka menonton ekspresi atau gerakan lucu Izzy, daripada membaca atau menonton kebencian dan hal-hal negatif di media sosial. Ini tidak baik untuk pikiran dan kesehatan kita, karena negativitas sangat menular. Ayolah! Saya mengerti bahwa sebagai warga negara, adalah hak kita untuk mengkritik negara atau pemerintah kita, tetapi jangan terlalu negatif, terlalu skeptis, dan penuh kebencian, terutama jika kamu tidak menemukan solusi atau ide yang lebih baik! Tidak ada sistem yang akan menyenangkan semua orang, tetapi cobalah untuk melihat kebaikannya sebelum kamu berteriak tentang keburukannya.

Semoga semuanya segera membaik. Tetap aman semuanya!  <3

Comments