Hi folks!
Hai semuanya!
All of us, including my mom, my siblings and their spouses and kids also stayed at this hotel during our Eid holiday. I guess this hotel is actually the best hotel in Kolaka. It might also be the only proper hotel in Kolaka, so it's a bit of a monopoly for them. Not bad though, not bad. Considering that Kolaka isn't a particularly large town, this is certainly a good place to stay. At least the staff there were polite.
Kami semua, termasuk ibu saya, saudara saya dan pasangan serta anak-anak mereka juga menginap di hotel ini selama liburan Idul Fitri. Menurut saya hotel ini sebenarnya adalah hotel terbaik di Kolaka. Mungkin juga satu-satunya hotel yang layak di Kolaka, jadi agak monopoli mereka. Tapi tidak buruk, tidak buruk. Mengingat Kolaka bukanlah kota besar, tentu ini adalah tempat yang bagus untuk menginap. Setidaknya staf di sana sopan.
Youtube:
Guess where we were? Eid ul-Fitr 1444 H was coming, we decided to fly to Sulawesi to visit my mom. She just retired, and she was so happy that we could fly to her, to the town where she had been living before moving back to Jakarta for good. Our first destination was Kolaka, South East Sulawesi. We stopped by Makassar for less than an hour and took another flight. We mooched around the airport for a while and just bought snacks. It's around 2 hours from Jakarta to Makassar, and another one hour from Makassar to Kolaka. The flight from Makassar to Kolaka is fairly unique: it's one of those twin-rotor planes, and it's quite small. My mom was already at the airport to fetch us when we got to the Sangia Nibandera Airport. She was so ready and excited to meet us, especially her grandchild, Izzy. She even prepared some goodies and a cute pink Teddy for Izzy on that day. At least the distraction of flying and travelling kept my mind away from being 6 months pregnant, and being on the edge of puking all the time.
Coba tebak di mana kami berada? Idul Fitri 1444 H pun tiba, kami memutuskan terbang ke Sulawesi untuk menjenguk Ibunda saya. Beliau baru saja pensiun, dan beliau sangat bahagia karena kami bisa terbang menemuinya, ke kota tempat beliau tinggal sebelum pindah kembali ke Jakarta untuk selamanya. Tujuan pertama kami adalah Kolaka, Sulawesi Tenggara. Kami mampir di Makassar kurang dari satu jam dan melanjutkan penerbangan lagi. Kami jalan-jalan sebentar di sekitar bandara dan sekedar membeli makanan ringan. Sekitar 2 jam dari Jakarta ke Makassar, dan satu jam lagi dari Makassar ke Kolaka. Penerbangan dari Makassar ke Kolaka terbilang unik: merupakan salah satu pesawat dengan rotor ganda dan ukurannya cukup kecil. Bunda saya sudah berada di bandara untuk menjemput kami ketika kami sampai di Bandara Sangia Nibandera. Beliau sangat siap dan bersemangat bertemu kami, terutama cucunya, Izzy. Beliau bahkan menyiapkan beberapa barang dan Teddy pink yang lucu untuk Izzy pada hari itu. Setidaknya penerbangan dan bepergian menjauhkan pikiran saya dari kehamilan 6 bulan, dan yang selalu ingin muntah-muntah.
My mom (as well as my aunty - my late dad’s only sister) felt it was her duty to spoil us with her cooking, to put on the best spread she could with the time she had. And what a spread they put on! Sadly, I couldn’t really enjoy the food they prepared due to my sickness, and that was a pretty miserable realisation. We flew all that way I could barely hold it down! We ended up moving to the hotel we'd booked, conveniently located by the beach, and closer to the biggest mosque in town. It was none other than the Sutan Raja hotel, for 4 nights *after staying at my Mom’s house for our 1st and 2nd night in Kolaka).
Bunda saya (dan juga tante saya – satu-satunya saudara perempuan mendiang ayah saya) merasa bahwa sudah menjadi tugasnya untuk memanjakan kami dengan masakannya, memberikan yang terbaik yang beliau bisa dengan waktu yang beliau punya. Dan betapa banyak yang mereka lakukan! Sayangnya, saya tidak bisa menikmati makanan yang mereka siapkan karena mualnya saya, dan itu adalah kenyataan yang sangat menyedihkan. Kami sudah terbang jauh-jauh tapi saya hampir tidak bisa menahannya! Kami akhirnya pindah ke hotel yang telah kami pesan, berlokasi strategis di tepi pantai, dan lebih dekat ke masjid terbesar di kota. Tak lain adalah hotel Sutan Raja, selama 4 malam *setelah menginap di rumah ibu saya untuk malam pertama dan kedua kami di Kolaka).
Sutan Raja Hotel
Jalan Khairil Anwar No. 1, Lamokato, Kec. Kolaka, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, 93514.
Star / Bintang: ★★★★
Room / Ruangan: Royal Deluxe Room
Check-in time / Waktu check-in: 2 PM
Check-out time / Waktu check-out: before 12 PM
Review [/5] / Ulasan [/5]:
Exterior and interior design: 3.5/5
Desain eksterior dan interior: 3.5/5
Facilities: 3/5
Fasilitas: 35
Toiletries: 3/5
Perlengkapan Mandi: 3/5
Food: 2.5/5
Makanan: 2.5/5
Service: 4/5
Servis: 4/5
Cleanliness: 3.5/5
Kebersihan: 3.5/5
Location: 4/5
Lokasi: 4/5
Value for money: 4/5
Nilai uang: 4/5
Price per night: 900,000
Harga per malam: Rp. 900.000
We paid the corporate rate because of my mom, the normal price was 1,200,000 per night.
Kami membayar harga korporasi karena ibu saya. Harga normalnya adalah 1.200.000 per malam.
(+) The view was Mandra beach view, it was quite peaceful and nice from our balcony, until the people who rid a bike made so much noise. The swimming pool was quite big, although we didn’t get to use it at all.
(-) The buffet food they served for breakfast was cold, and they didn’t even try to warm it. It was the same food from sahoor, and I was okay at first, but at least don’t serve them cold. Some of the food stations were empty and were not refilled in a timely manner. I was so disappointed.
(+) Pemandangannya adalah pantai Mandra, cukup damai dan menyenangkan dari balkon kami, sampai orang yang naik sepeda mengeluarkan bunyi berisik sekali. Kolam renangnya cukup besar, meski kami tidak menggunakannya sama sekali.
(-) Makanan prasmanan yang mereka sajikan untuk sarapan dingin, dan mereka bahkan tidak mencoba menghangatkannya. Itu adalah makanan yang sama dari sahur, dan saya oke-oke saja pada awalnya, tapi setidaknya jangan menyajikannya dalam keadaan dingin. Beberapa tempat makanan kosong dan tidak diisi ulang tepat pada waktunya. Saya sangat kecewa.
All of us, including my mom, my siblings and their spouses and kids also stayed at this hotel during our Eid holiday. I guess this hotel is actually the best hotel in Kolaka. It might also be the only proper hotel in Kolaka, so it's a bit of a monopoly for them. Not bad though, not bad. Considering that Kolaka isn't a particularly large town, this is certainly a good place to stay. At least the staff there were polite.
Kami semua, termasuk ibu saya, saudara saya dan pasangan serta anak-anak mereka juga menginap di hotel ini selama liburan Idul Fitri. Menurut saya hotel ini sebenarnya adalah hotel terbaik di Kolaka. Mungkin juga satu-satunya hotel yang layak di Kolaka, jadi agak monopoli mereka. Tapi tidak buruk, tidak buruk. Mengingat Kolaka bukanlah kota besar, tentu ini adalah tempat yang bagus untuk menginap. Setidaknya staf di sana sopan.
Youtube:
Comments
Post a Comment